I.
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Upaya
untuk mendorong kemandirian masyarakat bukanlah sesuatu hal yang mudah dalam
suatu pembangunan atau pemberdayaan masyarakat (comunity development). Kepercayaan (trust) dari masyarakat, keseriusan dan
komitmen serta tingkat sukarela yang tinggi harus dimiliki oleh masyarakat desa tersebut dan
pelaku pengabdian masyarakat sebelum terjun langsung dalam suatu program
pengabdian masyarakat.
Program Bina Desa Nasional Ikatan Bem Pertanian Indonesia
merupakan sebuah program yang dilakukan sebagai bentuk pengabdian, bentuk tanggung jawab
sosial dan implementasi serta tindakan riil dalam menjalankan Tri-Dharma
perguruan tinggi khususnya pengabdian. Bina desa merupakan salah satu bentuk
dari pengembangan masyarakat dengan metode bottom-up yaitu masyarakat menjadi
pelaku utama dalam mengembangkan potensi yang dimiliki oleh desanya sendiri
sedangkan mahasiswa hanya berfungsi sebagai fasilitator.
B.
Rumusan
Masalah
o Bagaimana
pentingnya pembinaan sebuah desa?
o Potensi
apa saja yang bisa dikembangkan di desa?
o Bagaimana
membangun kemandirian program Bina Desa dari
program-program yang sudah dilaksanakan sebelumnya?
o Apakah
hasil yang akan dicapai dalam Bina Desa?
C.
Tujuan
o
Menjaga hubungan baik
yang sudah dibangun antara mahasiswa dan masyarakat.
o
Meningkatkan kesadaran
masyarakat dalam membangun potensi daerahnya.
o
Mengembangkan secara
Optimal potensi yang ada di Desa
o Membentuk sebuah desa yang mandiri dalam hal pengembangan
potensi desa yang dimilikinya.
D.
Harapan
Harapan Umum :
o Diharapkan
desa yang di Bina dapat menjadi desa percontohan bagi desa-desa yang berada
disekitar nya.
o Dengan
adanya Bina Desa ini, kami berharap ada peran aktif dari pemerintah daerah
untuk ikut membantu dalam membangun desa tertinggal.
o Harapan khusus :
o Diharapkan
program yang kami jalankan, dapat membentuk masyarakat yang mandiri dan tidak
bergantung kepada suatu organisasi ataupun kelompok tertentu.
o
Diharapkan program yang
kami laksanakan dapat mengoptimalkan potensi yang terdapat di desa tersebut.
E.
Manfaat
Manfaat dari
adanya program Bina Desa adalah banyak kegiatan positif terlaksana yang
sifatnya mengembangkan potensi sebuah desa. Adapun manfaat yang dapat dirasakan
oleh masyarakat adalah :
o
Masyarakat mendapatkan
gambaran mengenai cara menjalankan program – program yang dapat menunjang
kepada produktivitas mereka sehari – hari
o
Masyarakat juga dapat
meningkatkan taraf hidupnya dengan meningkatkan penghasilannya karena ditunjang
dengan pengetahuan yang diterapkan pada bidang pekerjaannya
o
Pendapatan masyarakat
desa otomatis akan meningkat karena peningkatan produktivitas masyarakatnya
o
Desa yang di bina dapat
memiliki ciri khas tersendiri dari produk – produk yang mereka hasilkan.
II.
ANALISIS KONDISI MASYARAKAT
A.
Analisa
Kondisi Masyarakat
Untuk memudahkan
analisa kondisi masyarakat desa yang akan di kembangkan, kami membagi dalam 4
klasifikasi meliputi strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity (Peluang), challenge (Tantangan) sebagai berikut:
1). Strength
o SDM
& SDA berlimpah yang berpotensi untuk dikembangakan
o Antusiasme
dan keinginan yang tinggi dari masyarakat
o Pemerintah
Desa yang selalu mendukung Program Bina Desa
2). Weakness
o Sarana
dan Prasarana yang kurang memadai
o Tingkat
pendidikan yang relatif masih rendah
o Lemahnya
kontribusi pemuda dalam membangun desa tersebut
o Jalan
desa yang kurang bagus dan letaknya kurang strategis
3). Opportunity
o Adanya
pihak-pihak yang ingin berkontribusi dalam program ini dalam berbagai bentuk (
materi & non-materi)
o Semangat
dan keinginan dalam menjalankan pengabdian kepada masyarakat
4). Challenge
o Penyesuaian
waktu dengan kegiatan utama masyarakat
o Membangun
kaderisasi dengan memanfaatkan pemuda setempat
o Merencanakan
untuk kemandirian program agar dapat berjalan ketika pendampingan dari kami
berhenti
o Mencari
sumberdaya baik dari dalam atau dari luar agar program ini terus dapat
berjalan.
III. METODE PELAKSANAAN
A.
Tahapan
Program
Berikut adalah
tahapan-tahapan program yang akan dilaksanakan dalam Program Bina Desa Nasional
IBEMPI adalah:
1)
Mencari Data Sekunder yang meliputi :
o Data
dari Internet
o Data
dari Pemerintah Setempat
2)
Mencari Data Primer yang meliputi silaturahmi
dan Focus Group Discussion (FGD) dengan pihak terkait di desa (Kepala Desa, RT,
RW, Bidan, Ibu-Ibu PKK, Kelompok Tani, dll)
3)
Menyusun kegiatan Bina
Desa :
4)
Melaksanakan
kegiatan-kegiatan Program Bina Desa, yang berupa :
o Training
Motivasi
o Penyuluhan
dan Pelatihan
o Kerja
bersama
5)
Follow Up, dilaksanakan
selama kegiatan berlangsung dan sesudah kegiatan berlangsung, dengan berbagai
cara meliputi :
o Pemberian
kuisioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang memperkuat ingatan dari hasil
training, penyuluhan.
o FGD
6)
Monitoring dan Evaluasi
o Menilai
efektivitas kegiatan-kegiatan Program Bina Desa PKM
o Saran
dan Rekomendasi dari pihak pelaksana dan masyarakat desa yang di bina.
B.
Lokasi
Pelaksanaan
Di
desa dimana ada universitas yang tergabung dalam keanggotaan IBEMPI.
C.
Peserta
Program
o
Kepala Desa
o
Kelompok Tani
o
Industri Rumah Tangga
o
Kepala Sekolah SD/MI
o
Bidan & Ibu-ibu kader
Posyandu
o Siswa/siswi
SD
D.
Pendampingan
Program
Pendampingan
program dilakukan selama tiga tahun. Hal ini, bertujuan untuk memandirikan masyarakat agar dapat
menjalankan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan secara mandiri dan swadaya
yang bersifat mengembangkan potensi yang dimiliki daerah tersebut. Sedangkan
kami mahasiswa hanya berfungsi sebagai fasilitator.
Fungsi
fasilitator disini memiliki ruang lingkup kerja sebagai berikut :
o
Mencari Informasi dan
mencari link (koneksi) pihak lain mengenai kebutuhan masyarakat dalam
mengembangkan kegiatan-kegiatan dalam Program Bina Desa.
o
Mencari Kaderisasi dari
pihak masyarakat agar dapat melaksanakan program-program yang nantinya akan
mengembangkan potensi yang dimiliki oleh desa
o
Memberikan motivasi
secara intensif kepada masyarakat.
Selanjutnya kami menekankan pada pengawasan dan follow up secara intensif terhadap
kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan. Jika dirasa kegiatan-kegiatan dalam
program Bina Desa ini dapat berjalan tanpa adanya kami sebagai panitia, maka
kami akan mengevaluasi secara komprehensif dari tahun pertama sampai tahun
terakhir dan dilakukan bersama-sama pihak desa yang terkait. Kemudian, jika
sudah dilakukan evaluasi maka kami mulai membuat exit plan, disini kami merancang strategi agar ketika kami pergi
dan mengakhiri program ini dapat diterima secara baik-baik.
E.
Alur
Sistem Pelaksanaan
PENUTUP
Demikianlah konsep bina desa ini kami susun,
besar harapan kami dengan adanya konsep ini semua keanggotaan IBEMPI turut ikut
serta dalam membina sebuah desa. Bina desa bukan hanya sebuah seremonial belaka
tapi merupakan bukti konkrit IBEMPI dan keanggotaannya dalam Mengabdi pada
masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar